BANJARMASIN – Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan Jembatan Pulau Laut akan dilanjutkan dengan sistem Multy Years.
“Pembangunan Jembatan penghubung Tanbu Batulicin – Kotabaru ini akan dilanjutkan tahun ini dan menggunakan sistem multi years,” ujarnya usai mengikuti Rapat Banggar, Rabu (28/8/2024) lalu.
Menurut Roy, banyak keuntungan jika menggunakan sistem multi years yakni hanya melakukan lelang sekali saja kemudian sisanya tinggal menjaga dan membiayai pembangunan tersebut.
“Harapannya waktu untuk pelaksanaan penyelesaian pekerjaan bisa lebih cepat dan jembatan tersebut bisa cepat digunakan masyarakat,” ucapnya.
Terkait anggaran dengan multi years tersebut, Roy mengungkapkan dilihat dari sisa waktu yang ada maksimal penerapan anggaran total sekitar Rp500 miliar hingga Rp700 miliar per tahun untuk sisi Kotabaru, kemudian dari sisi Tanah Bumbu dianggarkan sekitar Rp300 miliar sampai Rp400 miliar per tahunnya.
Dimana kata Roy, jembatan dari sisi Batulicin Tanbu itu ditargetkan 2 tahun selesai, sedangkan untuk sisi dari Kotabaru karena lebih panjang bentang jembatannya ditargetkan selesai dalam kurun waktu 3 tahun.
Roy menyampaikan untuk pembiayaan itu sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan kerja sama pembiayaan pembangunan jembatan selama 5 tahun dari 2024 sampai 2029.
Pada MoU itu, Pemprov Kalsel sepakat mengalokasikan anggaran minimal Rp300 miliar per tahun. Sedangkan Pemkab Kotabaru dan Tanah Bumbu masing-masing minimal Rp100 miliar per tahun.

Sekda Roy menyatakan bahwa pemerintah daerah sedang berupaya agar pembangunan jembatan bentang tengah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga bisa mendapatkan pendanaan dari APBN melalui Kementerian PUPR.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kepala Balai Jalan Banjarmasin dan diusulkan untuk bentang tengah jembatan itu menjadi PSN,” jelasnya.
Sebab kata Roy, jika harus mengandalkan APBD Kalsel terlalu berat karena untuk pembangunan jembatan bentang tengah itu diperhitungkan menelan anggaran sekitar Rp1,8 triliun.
“Terlalu berat jika harus mengandalkan dari Kasel semua, jadi harus ada kolaborasi,” sebutnya.
Anggota Banggar DPRDKalsel, Suwardi Sarlan, berharap agar pembangunan jembatan Pulau Laut menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga dapat memperoleh anggaran yang signifikan.
Suwardi, menekankan pentingnya proyek ini untuk meningkatkan perekonomian daerah, terutama hadirya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Ia juga berharap jembatan tersebut dapat selesai pada tahun 2029 dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. (lokalhits)